Minggu, 18 Mei 2008 di 00.42 |  

Sorotan media massa cetak dan elektronik di Indonesia terakhir ini termasuk di Metropolis Jawa Pos adalah berita tentang tren memperindah wilayah publik yang biasa dikenal dengan street art atau seni rupa jalanan. Wabah street art bahkan sudah masuk di Surabaya dengan berbagai macam bentuknya mulai dari graffiti maupun mural (meskipun dua bentuk ini memiliki perbedaan yang mendasar).
Street art identik dengan seni underground. Street art yang lahir pada tahun 1980-an di kota New York lebih tepat ditujukan pada graffiti atau bentuk seni rupa jalanan lain seperti stencil, sticker, poster dan lain-lain. Sedangkan mural dalam beberapa referensi perkembangan street art tidak memasukkannya dalam kategori tersebut. Sifat mural yang penuh ketelitian dalam pengerjaan sehingga memunculkan kesan sempurna tentu berbeda dengan graffiti maupun bentuk street art lain yang sifatnya cepat digoreskan pada tembok.
Karena itulah muncul kesan, bahwa graffiti maupun stencil menghasilkan wajah buruk bagi kota yang tengah membangun image bersih, rapi dan tampak tertata, sehingga tidak heran dalam setiap aksinya kelompok graffiti biasanya harus berurusan dengan Satpol Pamong Praja. Tantangan yang memicu hormon andrenalin meningkat itu pun diikuti oleh perkembangan komunitas graffiti di Surabaya yang juga semakin meningkat seiring dengan referensi visual yang didapat dari internet, buku-buku terbitan luar negeri maupun dari hasil diskusi dengan sesama komunitas dari Jogjakarta, Bandung dan Jakarta yang lebih dulu memulai kegiatan ini sejak tahun 2000-an. Sehingga visual yang dihadirkan oleh graffiti di Surabaya pun semakin artistik, tidak lagi hanya coretan-coretan liar nama sekolah, nama geng/kelompok maupun kata-kata yang tak punya arti. Sesekali cobalah melihat graffiti di salah satu sudut kawasan Margorejo dan Gunungsari. Sangat artistik kan?
Berbeda lagi dengan mural yang proses pengerjaannya lebih lama daripada graffiti maupun stencil, maka mau tidak mau seniman mural memang ‘harus’ berkompromi dengan dinas-dinas kota yang terkait. Di samping itu mural memang menuntut adanya relasi sosial antara seni ituhttp://www.graffiti.org/japan/zone_cosa.jpg
http://www.graffiti.org/japan/zone_cosa.jpg
Diposting oleh Erwin Bomb

1 komentar:

meisha nadhifa mengatakan...

Ak mau nanya, bomber itu kebnykan d mana kalo d surabaya ? Ak pingin membuat grafitti yg bagus .. Ak prnh nyoba tp ga rapi .. Carny bikin graffiti yg rapi gmana ya ?

9 Agustus 2010 pukul 21.40  
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger template by blog forum